Rabu, 26 Juni 2013

MAKALAH PENGARUH ORANGTUA YANG SIBUK BERKARIER TERHADAP KEPRIBADIAN ANAK



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
            Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah membimbing dan memberi petunjuk kepada kami atas ijin dan kuasa-NYA makalah dengan judul “pengaruh orangtua terhadap kepribadian anak” dapat penulis selesaikan guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar pemahaman tingkah laku.
            Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, teguran, kritik dan saran yang datangnya dari siapapun penulis terima dengan hati terbuka.
            Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Wassalamualaikum wr. Wb
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang masalah
Orangtua adalah orang yang pertama dan paling utama dalam proses pembentukan kepribadian seorang anak. Orang tua menentukan kemana anak itu akan dibawa. Anak masih sangat menggantungkan diri, meminta isi, bekal, cara berpikir dan bertindak dari orang tuanya.
Sekarang ini, kehidupan disebuah keluarga sudah banyak berubah. Banyak orang tua yang dua-duanya berkarier sehingga mereka sibuk dengan usahanya sampai kadang-kadang mereka lupa akan kewajibannya sebagai orang tua. Si anak sering merasa kurang perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya tersebut. Banyak keluarga menjadi tidak harmonis akibat orangtua yang terlalu sibuk mengurusi pekerjaan dan melalaikan tugasnya sebagai orang tua. Banyak anak menjadi menggantungkan dirinya kepada oranglain yang dianggapnya bisa memberikan kasih sayang dan hingga si anak pergi dari rumah guna melampiaskan kekesalannya karena kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua yang terlalu sibuk.
B.      Rumusan masalah
Dari uraian diatas maka rumusan masalahnya adalah
1.      Apa dampak dari orangtua yang sibuk dengan kepribadian anak?
2.      Bagaimana yang seharusnya dilakukan orangtua untuk membagi waktu dan memberikan pengertian kepada si anak?
 
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakekat kepribadian
Pengertian kepribadian menurut beberapa ahli :
1.      Menurut george kelly (2005)
Menyatakan bahwa kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya.
2.      Menurut gordon allport (2005)
Menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas
3.      Menurut Sigmund freud (2005)
Menyatakan bawa kepribadian merupakan suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem, yakni id, ego, dan super ego, sedangkan tingkah laku lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga unsur dalam sistem kepribadian tersebut.
4.      Menurut browner (2005)
Menyatakan bahwa kepribadian adalah corak tingkah laku sosial, corak ketakutan, dorongan dan keinginan, corak gerak-gerik, opini, dan sikap.

Dari beberapa pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikhophisis yang kompleks dari individu sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik.
B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian
1.      Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat kedua orang tuanya. Oleh karena itu, sering kita mendengar istilah “buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”. Misalnya Sifat mudah marah yang dimiliki seorang ayah bukan tidak mungkin akan menurun pula pada anaknya.
2.      Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan terkecilnya yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan pengaruh dari berbagai media audio visual atau media cetak. Lingkungan kelurga tempat seorang anak tumbuh dan berkembang akan sangat berpengaruh kepada kepribadian seorang anak. Terutama dari cara para orangtua mendidik dan membesarkan anaknya. Sejak lama peran sebagai orangtua sering kali tanpa dibarengi pemahaman mendalam tentang kepribadian.
Ada 9 sembilan tipe kepribadian orangtua dalam membesarkan anakny dapat berpengaruh terhadap kepribadian anak, yaitu sebagai berikut:
1.      Penasehat moral, terlalu menekankan pada perincian, analisis, dan moral.
2.      Penolong, terlalu mengutamakan kebutuhan anak dengan mengabaikan akibat dari tindakan si anak.
3.      Pengatur, selalu ingin bekerja sama dengan si anak dan menciptakan tugas-tugas yang akan membantu memperbaiki keadaan.
4.      Pemimpi, selalu berupaya untuk berhubungan secara emosional dengan anak-anak dalam setiap keadaan dan mencari solusi kreatif bersama-sama.
5.      Pengamat, selalu mencari sudut pandang yang menyeluruh, berupaya mengutamakan obyektifitas dan perspektif.
6.      Pencemas, selalu melakukan tanya jawab mental dan terus bertanya-tanya, ragu-ragu dan memliki gambaran terburuk sampai mereka yaki bahwa anak mereka benar-benar memahami situasi.
7.      Penghibur, selalu menerapkan gaya yang lebih santai.
8.      Pelindung, cenderung untuk mengambil alih tanggung jawab dan bersikap melindungi, berteriak pada si anak tetapi kemudian melindunginya dari ancaman yang datang.
9.      Pendamai, dipengaruhi kepribadian mereka yang selalu menghindar dari konflik.
C.    Pendidikan keluarga sebagai peletak dasar pembentukan kepribadian anak.
          Keluarga yang menghadirkan anak ke dunia ini, secara kodrat bertugas mendidik anak itu. Sejak kecil, si anak hidup, tumbuh dan berkembang didalam keluarga itu. Seluruh isi keluarga yang mula-mula mengisi pribadi anak itu. Orangtua dengan secara tidak direncanakan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang diwarisi dari nenek moyang dan pengaruh-pengaruh lain yang diterimanya dari masyarakat. Si anak menerima dengan daya peniruannya, dengan segala senang hati, sekalipun kadang-kadang ia tidak menyadari benar apa maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan pendidikan itu. Kebiasaan-kebiasaan tertentu , yang di inginkan untuk dapat dilakukan anak, ditanamkan benar-benar sehingga seakan-akan tidak boleh tidak dilakukan oleh si anak.dengan demikian sianak akan membawa kemanapun juga pengaruh keluarga itu, sekalipun ia sudah mulai berfikir lebih jauh lagi. Makin besar sianak, pengaruh itu makin luas sampai akhirnya seluruh lingkungan hidupnya,
apakah itu daerah pantai, daerah pegunungan, lembah, ataupun hutan, mempengaruhi seluruhnya kehidupan dan perilaku anak itu. Inilah yang membuktikan bahwa anak dalam perkembangan pribadinya, dipengaruhi oleh lingkungannya. Pengaruh itu tidak akan dapat hilang begitu saja, sekalipun pada waktu besarnya sianak telah meninggalkan lingkungan itu dan hidup dilingkungan yang lain.
          Di dalam hal ini, tentu saja peranan ayah dan ibu, sangat menentukan justru mereka berdualah yang memegang tanggung jawab seluruh keluarga. Merekalah yang menentukan keluarga itu akan dibawa, warna apa yang harus diberikan kepada keluarga itu, isi apa yang akan diberikan kedalam keluarga itu. Adalah sama sekali ditentukam oleh mereka berdua. Anak-anak, sebelum dapat bertanggung jawab sendiri, masih sangat menggantungkan dir, masih meminta isi, bekal, cara bertindak terhadap sesuatu, cara berfikir dari orang tuanya. Kebanyakan mereka meniru apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Dengan demikian maka jelaslah betapa mutlaknya kedua orangtua itu harus bertindak seia sekata, se azaz dan setujuan dan bersama-sama terhadap anaknya. Perbedaan yang sedikit saja akan menyebabkan anak itu selalu ragu-ragu, yang manakah yang harus dianutnya dari kedua orangtua itu. Tetapi oleh karena si ayah pada umumnya tidak lebih banyak berkumpul dengan anaknya, oleh karena kewajibannya sebagai penanggung jawab keluarga, maka yang paling dekat dengan anak-anaknya adalah si ibu. Si ibu yang mengandungnya, si ibu yang paling berhak mengaku anak siapa itu, si ibu yang memberikan ASI, si ibu yang mengasuh, hampir setiap detik, setiap saat, sepatutnya lah bahwa sebagian besar hidup sianak itu bergantung kepada si ibu. Inilah sebabnya mengapa dikatakan surga anak adalah ditelapak kaki ibunda, yang artinya sebagian dari perilaku si anak, adalah ditentukan oleh contoh dan perilaku si ibu. Telapak kaki si ibu yang di ikuti oleh anak besar sekali pengaruhnya kepada perkembangan pribadi anak sejak anak itu baru dilahirkan, sampai belajar berjalan dan sampai pada anak itu dapat berjalan sendiri.
          Sekalipun dalam perkembangannya , seorang anak dapat menyimpan pengaruh desa atau perilaku yang kurang baik karena pengaruh suatu daerah, misalnya namun pada saat-saat tertentu, secara kurang disadari pengaruh daerah itu akan muncul dalam bentuk perbuatan ataupun dalam kata-katanya. Hal ini bukan berarti bahwa pengaruh daerah itu selalu lebih baik daripada daerah yang lain. Mainkan kekhususannya itulah yang dipermasalahkannya. Misalnya bila pada suatu saat diperlukan adanya seseorang yang dapat menceritakan wayang kulit, maka orang akan mencari seseorang yang berasal dari daerah jawa tengah, atau lebih mengkhusus lagi dari daerah yogyakarta atau surakarta. Dan bila diperlukan ceritera sangkuriang tentulah akan dicari orang yang berasal dari daerah jawa barat.
          Jadi dengan demikian dapat disadari betapa pentingnya peranan keluarga sebagai peletak dasar pola pembentukan kepribadian anak. Sedang lembaga-lembaga pendidikan yang lain tinggallah memberikan saja, untuk selanjutnya akan ditentukan sendiri bentuk dan warnanya oleh anak itu sendiri sesuai dengan kemampuan, kekuatan dan kreasi anak itu dalam pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut.
D.    Dampak orangtua yang sibuk terhadap kepribadian anak
1.      Bagi orangtua yang sibuk bekerja diluar rumah
Tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan bagi anak untuk        mengenal dunia sosialnya adalah dalam keluarga namun sekarang kenyataan yang terjadi adalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya. Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya interaksi orangtua dengan anak. Anak yang ditinggal orang tua cenderung bersifat manja. Biasanya orangtua akan merasa bersalah terhadap anak karena telah meninggalkan anak seharian sehingga orangtua menuruti semua permintaan anak untuk menebus kesalahannya tanpa berpikir lebih lanjut permintaan anak itu baik atau tidak untuk perkembangan kepribadian anak selanjutnya. Kurangnya perhatian dari orang tua akan mengakibatkan anak mencari perhatian dari luar baik lingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun orangtua pada saat mereka di rumah.
Pembentukan kepribadian anak dimulai ketika anak berusia 0-5 tahun, anak akan belajar dari orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Anak yang berada di lingkungan orang-orang yang sering melakukan tindakan kekerasan, anak itu juga akan tumbuh menjadi pribadi yang keras. Kadang-kadang karena kurangnya perhatian dari orangtua yang selalu di sibukkan dengan pekerjaan maka akan mengakibatkan dampak negatif bagi pertumbuhan kepribadian si anak pada usia selanjutnya. Dampak negatif tersebut di antaranya :
1.      Anak akan lenih senang berada di luar rumah dan merasa tidak betah dirumah karena kesepian
2.      Anak lebih sering melawan orangtuanya untuk melampiaskan kekesalan hatinya
3.      Anak sering berkelahi dengan teman
4.      Melakukan perbuatan seksual
5.      Menyalahgunakan narkotika
2.      Orangtua yang bekerja hanya di rumah
Orang tua yang hanya bekerja di rumah akan lebih fokus pada pengasuhan anak dan pekerjaan rumah lain. Anak sepenuhnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari orangtua. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak akan menjadi kurang manidri karena sudah terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak selalu  dalam pengawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh over protektif sehingga anak mampu mandiri.

E.     Cara membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga
          Untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan kelurga, orang tua harus pintar-pintar membaginya. Meninggalkan anak dalam waktu yang lama bukanlah hal yang baik. Kebanyakan anak yang ditinggalkan dalam waktu yang lama biasanya tidak peduli dengan orang tuanya. Anak menjadi nakal karena kurangnya perhatian dari orang tuanya. Cara membagi waktu tersebut di antaranya.
1.      Usahakan jangan membawa pulang pekerjaan ke rumah. Hal ini pastinya akan menyita waktu kebersamaan Anda dengan anak-anak. Manfaatkan juga waktu senggang atau hari libur Anda dengan mengajak anak-anak Anda bermain bersama. Bawalah mereka ke arena bermain, berbelanja bersama mereka, atau mengahabiskan waktu seharian berkumpul atau belajar bersama mereka, mungkin adalah hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk anak-anak Anda. Setidaknya, satu hari libur tersebut dapat menggantikan enam hari yang mereka lewati tanpa Anda.
2.      Ketika pulang kerja, pastinya merasa sangat lelah. Namun, jangan jadikan hal tersebut sebagai alasan untuk mengabaikan anak-anak. kebiasaan makan malam bersama keluarga adalah cara yang efektif untuk menjalin komunikasi yang baik antara ayah, ibu dan anak. Tanyakan apa saja kegiatannya hari ini, bagaimana pelajaran dan teman-temannya di sekolah, apakah dia bersenang-senang hari ini, atau pertanyaan lainnya yang menunjukkan bahwa orang tua sangat peduli pada mereka.
3.      Ketika berada di kantor, luangkan sedikit waktu istirahat untuk menelpon ke rumah, sekedar bertanya apakah mereka sudah makan, menyuruh mereka mengerjakan PR, serta mengatakan bahwa orang tua sangat menyayangi mereka. Mungkin sepele memang, namun hal sepele ini dapat memberikan kesan yang mendalam bagi anak-anak.

          Jadi, sebagai seorang orang tua karir harus bisa mengatur dan membagi waktu dengan baik, sehingga tidak perlu mengorbankan keluarga demi pekerjaan atau sebaliknya. Karena ada banyak wanita di luar sana yang tidak hanya sukses dalam karir mereka saja, namun dengan keluarga mereka juga.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
          Berdasarkan keseluruhan yang telah dipaparkan maka dapat di simpulkan bawa pembentukan kepribadian anak yang paling utama adalah didalam keluarga. Orang tua harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dengan anak agar pembentukan kepribadian anak bisa berjalan dengan baik dan mempunyai pengaruh yang positif. Orang tua harus bisa mendidik anaknya dengan tegas dan bijaksana, anak tidak boleh terlalu dimanjakan namun juga tidak boleh terlalu dibiarkan saja apa yang dilakukan si anak.

B.     SARAN
          Setelah melihat hasil kesimpulan tersebut di atas, maka saran yang penulis berikan sebagai berikut :
1.      Untuk anak : anak hendaknya menyadari bahwa orang tua bekerja untuk masa depan anaknya dan anak memberikan pengertian ke orang tua kalu dia merasa kurang di perhatikan oleh orang tua.
2.      Untuk orang tua : orang tua hendaknya bisa membagi waktu untuk anak dengan pekerjaan agar anak tidak merasa di abaikan dan sebaiknya membimbing anak dengan bijaksana.
DAFTAR PUSTAKA
Sjarkawi.2008.pembentukan kepribadian anak.jakarta;bumi aksara 
 Sujanto,agus.,dkk.2004.psikologi kepribadian.jakarta;bumi aksara 

2 komentar: