PENERAPAN TEKNIK BEHAVIORISME DALAM LAYANAN KONSELING
B.F SKINNER
OLEH:
CHUSNATUL BAROROH
A. PENGANTAR
Kekuatan kedua yang memiliki pengaruh
besarterhadap ilmu psikologi adalah behaviorisme. Konsep-konsep yang
dikembangkan dalam behaviorisme sangat berbedadeng dikembangkanean alira dikembangkanen
dikembangkanesebelumnya (psikoanalisis). Berbeda dengan psikoanalisis yang
menekankan pada kehidupan intrapsikis dioris kehidupan sangvan ketidaksadaran,
maka behaviorisme sangat menekankan perilaku yang terlihat dan dapat diukur. Bagi para behavioris
kehidupan intrpsikis hanya merupakan sesuatu yang semu dan tidak dapat
dibuktikan. karenanya adalah sebuah kebodohan apabila kita memfokuskan diri
kepada sesuatu yang tidak jelas.
Behaviorisme atau dikenal sebagai teori
belajar adalah aliran dalam psikologi populer, dan hingga saat ini digunakan
dalam berbagai upaya pengubahan tingkah laku, termasuk dalam kegiatan
pembelajaran formal. Dalam pembahasan ini mengenai behaviorisme akan
memfokuskan pada teori yang dikembangkan B.F. Skinner.
B. MANUSIA DALAM PANDANGAN B .F. SKINNER
Fokus utama dalam konsep behaviorisme
adalah perilaku yang terlihat dan penyebab luar yang menstimulasinya. Skinner
menekankan pentingnya kontrolterhadap perilaku. Menurutnya jika ilmu pengetahuan
dapat menyediakan cara untuk mengontrol perilaku, kita dapat meastikan dan mengidentifikasi
penyebabnya. Sifat dan faktor penentu internal lain yang dan menjalankan
perilaku bukanlah mengontrol.
Behaviorisme memandang manusia sangat
mekanistik, karena menganologikan manusia seperti mesin. Konsep mengenai
stimulus-respon seolah-seolah menyatakan bahwa manusia akan bergerak atau
melakukan sesuatu apabila ada stimulasi.
C. KONSEP UTAMA BEHAVIORISME
Skinner adalah salah satu ahli waris behaviorisme yang
dikembangkan Watson. Dia sependapat dengan Watso, bahwa tidaklah produktif dan
bodoh untuk menjelaskan sesuatu dengan merujuk pada struktur yang tidak dapat
diamati secara langsung. Skinner tidak mengembangkan psikologi yang
berkonsentrasi pada orang, tetapi semata-mata pada variabel-variabel lingkungan
yang mempengaruhi seseorang untuk berperilaku yang dapat diamati langsung.
Bagi Skinner istilah “kepribadian” tidak adaa,yang ada
adalah perilaku, karena perilaku sepenuh,yang ada adalah perilaku, karena
perilaku sepenuhnya dapat dipahami karena karena merupakan tanggapan terhadap factor-faktor
dari lingkungan. Upaya untuk memahami atau menjelaskan perilaku sebagai
struktur internal, seperti kepribadian atau ego hanya merupakan fiksi, karena
istilah ini tidak membantu. Alasannya
adalah sebagai berikuti:
1. Disajikan sedemikian rupa sehingga tidak
dapat secara langsung diamati
2. Sangat sulit untuk menyimpulkan definisi
operasionalnya
3. Hamper tidak mungkin untuk mengembangkan
sarana untuk menguji kepribadian secara sistematis dan empiris.
Skinner menekankan subjek penelitian yang bersifat
individual. Ia mempelajari binatang secara terpisah dan melaporkan hasilnya
dalam bentuk catatan individual. Berbeda dengan peneliti lain, mereka umumnya
menarik kesimpulan berdasarkan kerja kelompok sebagai pembanding dari
keseluruhan. Skinner percya bahwa hokum perilaku harus ditentukan setiap subjek
individual bila diamati di bawah kondisi yang sesuai. Psikologi sulit dikatakan
sebagai ilmu apabila tetap berada dalam
system dimensi alamiah.
D. PENERAPAN BEHAVIORISME DALAM KONSELING
Beberapa prinsip pengubahan tingkah laku yang
dikembangkan Sinner diaplikasikan dalam pelaksanaan konseling. Bentuk aplikasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Modifkasi Perilaku
Modikasi perilaku sering disebut sebagai
b-mod, yaitu teknik terapi berdasarkan teori skinner. Caranya adalah dengan
memadamkan perilaku yang tidak diinginkan(dengan menghapus reinforcer)
danmenggantinya dengan perilaku yang dinginkan melalui penguatan. Teknik ini digunakan
di berbagai macam gangguan psikologis, seperti gangguan obat-obatan, neurosis,
rasa malu, autisme, bahkan skizofrenia, dan ternyata hasilnnya sangat baik
terutama untuk anak-anak.
2. Pembanjiran (flooding)
Membanjiri klien dengan situasi atau penyebab
yang menimbulkan kecemasan atau tingkah laku yang tidak dikehendaki. Klien
diminta untuk tetap bertahan dalam sebuah kondisi sampai yang bersangkutan
menyadaari bahwa malapeteka yang dicemaskannya tidak terjadi. Flooding harus
dilakukan dengan sangat hati-hati karena reaksi emosi yang sangat tinggi bisa
menimbulkan akibat yang membahayakan. Untuk penderita gangguan jantung,
flooding bisa berakibat fatal, meskipun dampaknya sangat luar biasa. Penderita
fobia ketinggian dapat disembuhkan dengan memaksakan naik lift dan jalan-jalan
diatas gedung bertingkat. Penjenuhan (satiation) adalah varian flooding yang
dipakai seseorang untuk mengontrol tingkah lakunya sendiri(self contol)
3. Terapi Aversi
Pada control diri, pelaksanaan terapi dapat
dilakukan oleh individu sendiri. Sedang pada terapi aversi, pengaturan kondisi
aversi diciptakan oleh terapis. Misalnya remaja yang senang berkelahi akan
ditunjukkan foto teman-temannya yang kesakitan karena berkelahi.pada saat yang
sama remaja tersebut dikenai kejut listrik yang menimbulkan rasa sakit. Dengan
cara seperti itu terjadi proses
pembalikan reinforcement positive (berupa perasaan senang atau bangga)
karena menyakiti teman lain, berubah menjadi reinforcement negative (perasaan
iba, berdosa dan takut) karena melihat luka dan merasakan sakit karena kejut
listrik.
4. Pemberian Reward/ Punishment Secara
Selektif
Strategi terapi ini strategi terpi ini
untuk memperbaiki tingkah laku anak dengan melibatkan figure di sekeliling anak
sehari-hari, kh susnya orang tua dan guru. Terapis meneliti klien dalam situasi
yang alamiah, bekerja sama dengan orang tua dan guru untuk member hadiah ketika
anak melakukan tingkah laku yang dikehendaki, dan menghukum apabila muncul
tingkah laku yang tidak dikehendaki. Bentuk hadiah atau hukuman yang diberikan
sebelumnya direncanakan secara teliti dan dipilih karena memberikan dampak
yanpaling efktif.
5. Latihan Ketrampilan Sosial
Teknik ini banyak dipakai untuk membantu
penderita depresi. Teori depresi yang populermemandang depresi sebagai akaibat
darimperasaan tidak mendapat hadiah (perhatian) dari lingkungan, mungkin karena
tidak memiliki ketrampilan untuk memperolehnya. Kepada penderita diajarkan
teknik-tenik khusus dalam berinteraksi social.
6. Kartu Berharga
Teknik yang didasarkan pada prinsip
pengondisian operan didesain untuk mengubah tingkah laku klien. Intervensi ini
dapat dipakai untuk mendidik anak di rumah atau di sekolah, khususnya anak yang
lambat belajar, autistic dan delinkuen. (di rumah sakit jiwa dipakai untuk mengubah tingkah laku psikiatrik
kronik). Hadiah kartu diberikan kepada
klien ktika memunculkan tinhkah laku yang dikehendaki, misalnya memakai pakain
sendiri, makan sendiri, mengatur tempat tidur sendiri, menyapu lantai, belajar,
dan sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Teori dan
Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling. Bogor: Ghalia Indonesia.
What is Make Money From Sports Betting? | WorkMake Money
BalasHapusThe idea is หาเงินออนไลน์ to create an account on our website with the help of sports betting 바카라 사이트 agents. We offer a septcasino wide range of sports betting odds,